Hari ini pemerintah Saudi, melalu Kementrian Pendidikan KSA, memaklumkan libur sekolah dan kampus mulai hari ini senin, 09 Maret, 2020. Agar layanan pendidikan bagi WNI di Saudi tidak terganggu, mulai hari ini KBM online dilakukan. Peliburan ini terkait dengan perkembangan penyebaran virus Corona (Co-Vid-19) yg makin meluas. Perintah libur sekolah dan kampus ini hingga kapan belum di tentukan.
Bagi Sekolah Indonesia di 3 kota (Riyadh, Jeddah, dan Makkah) Proses KBM bisa dilakukan lewat online. Program pendidikan nasional tidak boleh terganggu. Untuk ini para guru sudah sigap. Hari ini juga Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), berbasis Android, sudah dimulai.
Mikro-PJJ
Maksa tidak meliburkan sekolah sangat beresiko. Jika ada sidak dari otoritas SA ancaman penutupan Sekolah Indonesia tidak main- main.
Caranya:
Untuk kegiatan Penilaian Tengah Semester (PTS) yang sedang berlangsung bagi siswa SMP dan SMA dilaksanakan secara online. Sedangkan kelas 12 yangg tengah ujian sekolah dilaksanakan di rumah-rumah guru. Masing-masing tempat terdapat 3-4 siswa. Ini sudah diantisipasi sejak minggu lalu, begitu pemerintah Saudi mulai cawek-cawek terkait penyebaran virus Corona.
Untuk tugas-tugas sekolah, para guru memanfaatkan WA. WAG sangat membantu dalam penyampaian materi dan tugas2. Pembagiannya, untuk SD WAG di bentuk berdasarjan group wali murid. Sedangkan bagi SMP dan SMA berdasarkan group mapel. Tiap hari ada materi baru yg disampaikan. Yad, fasilitas Google classroom, misalnya, bisa dimanfaatkan.
Dibalik musibah selalu ada jalan. Dari mikro PJJ bisa dilakukan lintas negara. Sekolah Indonesia Riyadh (SIR), SDM maupun perangkat, sudah siap. Bersama Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) yg lain (Jeddah dan Makkah) SIR siap melebarkan sayap, melayani kebutuhan pendidikan WNI di berbagai negara di Timteng. Faktor yangg tak kalah penting adalah peran serta orang tua selama pembelajaran jarak jauh. Para orang tua, terutama bagi siswa SD, kehadiran mereka sangatlah vital. Inilah model pembelajaran kolektif-kolaboratif, yang mensinergikan beberapa pihak: Pustekkom (Kemendikbud Pusat) sebagai penyedia materi ajar, SILN sebagai lokus kordinator, orang tua/guru sebagai pendamping, dan siswa sebagai end-user. Setiap ada musibah selalu saja ada inovasi, atau kesempatan untuk melakukan sebuah gagasan (yg tertunda). Jayalah Anak Indonesia.